Selain memberikan sensasi pedas yang menggigit, olahan cabai rawit juga kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, dan capsaicin yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Cabai rawit, si kecil pedas yang sering menjadi teman setia gorengan dan masakan pedas lainnya, ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan yang mungkin belum banyak diketahui.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai manfaat kesehatan dari hasil olahan cabai rawit, membuktikan bahwa rasa pedasnya bukan hanya sekadar sensasi, tetapi juga berkontribusi positif bagi kesehatan tubuh.
Manfaat Cabai Rawit Bagi Kesehatan
Berikut ini beberapa manfaat cabai rawit untuk kesehatan tubuh, yang jarang diketahui:
1. Melawan Radikal Bebas
Kandungan capsaicin dan vitamin C di dalam cabai juga memiliki efek antioksidan dan antiradang dalam tubuh. Efek ini mampu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas berlebih, yang dapat memicu penyakit kronis seperti penyakit jantung.
2. Meredakan nyeri
Senyawa capsaicin dalam cabai berkhasiat meredakan nyeri, itulah sebabnya sering menjadi bahan utama dalam salep atau krim pereda nyeri otot dan sendi.
Anda mungkin akan merasakan sensasi panas saat mengoleskan salep atau krim yang mengandung capsaicin, tetapi nyeri otot dan sendi yang Anda rasakan pun bisa menjadi berkurang.
3. Meningkatkan metabolisme tubuh
Manfaat cabai rawit berikutnya yaitu meningkatkan metabolisme tubuh.
Capsaicin dalam cabai rawit meningkatkan produksi panas tubuh saat kita mengonsumsinya. Peningkatan panas ini memacu metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.
Hal ini juga efektif dalam mengurangi rasa lapar, sehingga kamu makan lebih sedikit sepanjang hari.
4. Menjaga kesehatan pencernaan
Saat mengonsumsi cabai rawit, capsaicin dapat merangsang saraf di perut yang mengirimkan sinyal untuk melindungi kesehatan pencernaan.
Cabai rawit juga dapat meningkatkan produksi cairan pencernaan, membawa enzim ke perut untuk membantu sistem pencernaan, dan melindungi perut dari infeksi.
5. Menurunkan tekanan darah tinggi
Hal yang jarang diketahui yaitu cabai rawit ternyata tinggi potasium dan rendah sodium. Artinya, dengan mengonsumsi cabai rawit dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, cabai rawit merupakan sumber vitamin C dan beta karoten yang sangat baik. Seperti yang diketahui, keduanya memiliki sifat antioksidan dan penting untuk tingkat tekanan darah.
Sementara itu, capsaicin juga berperan pada saraf sensorik yang membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
6. Mengurangi risiko kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa capsaicin pada cabai rawit dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker. Bahkan, mungkin dapat membunuh sel kanker untuk jenis kanker tertentu, seperti prostat, kanker kulit, dan kanker pankreas.
Namun, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat cabai rawit terhadap kanker.
7. Mempertahankan berat badan sehat
Manfaat cabai rawit berikutnya yaitu mempertahankan berat badan yang sehat. Lagi-lagi karena kandungan senyawa capsaicin di dalamnya berkontribusi dalam membantu menurunkan berat badan.
Mengonsumsi makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme, membakar kalori, dan membuat perut lebih kenyang setelah makan.
Mengonsumsi makanan pedas cenderung membuat kamu lebih puas, sehingga menahan keinginan untuk makan lebih banyak atau makan camilan yang tidak sehat.
Dengan kata lain, kita bisa menahan nafsu makan dan menurunkan berat badan dengan mengonsumsi cabai rawit.
Kesimpulan
cabai rawit bukan hanya sekadar penambah rasa pedas pada makanan, tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Olahan cabai rawit kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, dan capsaicin yang berperan sebagai antioksidan dan anti-inflamasi.
Mengonsumsi cabai rawit dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi risiko kanker, meredakan nyeri, dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Namun, kita tetap harus mengonsumsi cabai rawit dengan bijak agar tidak berlebihan dan menyebabkan gangguan pencernaan.